Sabtu, 24 Desember 2011

TAUKAH ANDA PENYAKIT MAAG ?


PENGERTIAN MAAG
sakit maagGastritis atau lebih dikenal sebagai maag berasal dari bahasa yunani yaitu gastro, yang berarti perut atau lambung dan itis yang berarti inflamasi atau peradangan.  Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa kondisi yang kesemuanya itu mengakibatkan peradangan pada lambung.
Biasanya, peradangan tersebut merupakan akibat dari infeksi oleh bakteri yang sama dengan bakteri yang dapat mengakibatkan borok di lambung yaitu Helicobacter pylori. Tetapi faktor-faktor lain seperti trauma fisik dan pemakaian secara terus menerus beberapa obat penghilang sakit dapat juga menyebabkan gastritis.
Pada beberapa kasus, gastritis dapat menyebabkan terjadinya borok (ulcer) dan dapat meningkatkan risiko dari kanker lambung. Akan tetapi bagi banyak orang, gastritis bukanlah penyakit yang serius dan dapat segera membaik dengan pengobatan.
Menurut dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, MMB dari Departemen Penyakit Dalam Divisi Gastroenterologi RSUPN Cipto Mangunkusumo, dispepsia atau maag terbagi dalam tiga kelompok. Yaitu tipe ulkus, tipe dismotilitas, dan tipe campuran. Pada ulkus, penderita akan merasa nyeri di daerah ulu hati sampai tembus ke tubuh bagian belakang. “Serangannya terjadi di malam hari. Biasanya rasa nyeri ini hilang setelah makan, tapi kemudian bisa nyeri lagi,” ujar dr. Ari.
Tipe dismotilitas lebih menonjol gejala kembungnya, rasa penuh pada perut, cepat kenyang, dan mual. Sedangkan tipe campuran ada rasa nyeri dan kembung. Satu lagi tipe penyakit maag, yaitu kelompok penyakit Gastroesofageal Reflux Disease (GERD). “Biasanya, pasien akan merasakan panas di daerah dada, seperti terbakar. Selain itu ia akan merasa ada asam naik sehingga mulut terasa pahit,” paparnya. Awalnya, GERD termasuk dalam penyakit maag. Namun keluhan GERD membuatnya terpisahkan dari tipe-tipe maag. Gejala lain pada GERD ini juga ada rasa serak dan banyak lendir di pagi hari, sehingga kadang membuat sesak nafas. Jika melihat adanya sakit di dada, penderita akan mengira ia menderita sakit jantung. Sesak nafas juga akan dikira sakit paru-paru. Ketika keduanya diperiksa dan ternyata normal, ditemukanlah bahwa ada masalah pada saluran pencernaan. Jadi, ternyata maag bukan penyakit yang sederhana, ada berbagai tipe dengan gejalanya masing-masing.


PENYEBAB PENYAKIT MAAG
Penyebabnya bisa karena penderita makannya tidak teratur, terdapat mikroorganisme yang merugikan, mengkonsumsi obat-obatan tertentu,atau sebab-sebab lainnya seperti mengkonsumsi alkohol, pola tidur yang tidak teratur dan stress. Maag juga bisa terjadi apabila si penderita telat makan, kemudian sewaktu makan si penderita maag makan dengan porsi yang terlalu banyak. Bagi penderita maag yang sudah parah, penyakit maag tersebut sangat berbahaya sekali dan dapat menyebabkan kematian.
Asam lambung akan meninggkat jika seseorang mengalami stress, sehingga jika ada luka yang dalam, tentunya peningkatan asam lambung akan memperhebat keluhannya.
Maag juga bisa disebabkan oleh obat tertentu seperti obat reumatik yang sering dikonsumsi untuk sakit persendian. Hal ini menjadi salah satu penyebab timbulnya gangguan pada lambung. “Bahkan, pada keadaan yang cukup berat dapat timbul perdarahan pada lambung akibat penggunaan obat-obat reumatik itu.
Penyebab seseorang mengalami keluhan seperti penderita maag disebabkan juga oleh kuman. Kuman ini disebut helicobacter pylori yang dapat menyebabkan infeksi. Kuman yang hidup di lambung ini masuk lewat makanan yang kebersihannya kurang diperhatikan. Sehingga, memeriksa apakah maag yang dialami termasuk fungsional atau organik adalah penting. Biasanya maag fungsional akan membaik jika makan teratur dan stres berkurang.
Saat ini, perlu diwaspadai adanya maag pada anak-anak. Memang, angkanya masih rendah, namun dengan adanya perubahan pola makan seperti makan pedas dan asam, berlemak, ditambah dengan banyaknya kegiatan sekolah dan luar sekolah yang membuat tingkat stres lebih tinggi, kasus maag juga ditemukan pada anak-anak.
Perubahan gaya hidup sangat penting selain obat-obatan. Jika penderita maag terlalu stress, maka dia harus berusaha mengendalikan stressnya. Begitu juga mengubah kebiasaan yang tidak baik, seperti kebiasaan makan tidak teratur, merokok, konsumsi obat reumatik tanpa aturan, semua harus dikendalikan bahkan dikurangi.
Beberapa penyebab yang dapat mengakibatkan terjadinya gastritis antara lain :
1.      Infeksi bakteri.
2.      Pemakaian obat penghilang nyeri secara terus menerus.
3.      Penggunaan alkohol secara berlebihan.
4.      Penggunaan kokain.
5.      Stres fisik.
6.      Kelainan autoimmune.
7.      Crohn's disease.
8.      Radiasi and kemoterapi.
9.      Penyakit bile reflux. Bile (empedu) adalah cairan yang membantu mencerna lemak-lemak dalam tubuh.
Factor yang paling sering menjadi penyebab munculnya nyeri lambung:
1.    Kopi, teh atau minuman lain yang mengandung kafein
Kafein dapat mengendurkan lower esophageal sphincter (LES), katup antara lambung dan tenggorokan, sehingga menyebabkan gas di lambung naik hingga kerongkongan.
2. Coklat
Coklat mengandung konsentrasi teobromin (sebuah senyawa yang secara alami ada di tanaman seperti cocoa, teh dan kopi), yang akan melemaskan otot LES, memicu asam lambung naik ke kerongkongan.
3. Makanan Berminyak dan Berlemak
Makanan tersebut cenderung lambat dicerna, membuat makanan tinggal lebih lama di lambung. Hal ini dapat membuahkan peningkatan tekanan di lambung, yang pada akhirnya akan meningkatkan tekanan terjadinya pelemahan LES. Jika LES melemah, asam lambung akan naik ke kerongkongan.
4. Tomat dan produk Berbahan Dasar Tomat
Makanan tersebut semuanya meningkatkan peluang melemahnya katup LES yang membuat asam lambung naik
5. Alkohol
Alkohol bekerja melenturkan katup LES, sehingga menyebabkan refluks, atau berbaliknya asam lambung ke kerongkongan. Alkohol juga meningkatkan produksi asam lambung.
6. Rokok
Bahan kimia pada asap rokok dapat melemahkan katup saat dia melewati paru-paru masuk kedalam darah.
 7. Makan dalam jumlah Besar
Perut yang 'penuh' dapat memberikan tekanan ekstra pada katup LES, yang akan meningkatkan peluang terjadinya kejadian berbaliknya sejumlah makanan ke kerongkongan.
8. Buah asam dan Jus
Buah-buahan yang berasa asam berikut produknya, seperti jus, berperan dalam melenturkan LES.
9. Makan antara 2-3 Jam Sebelum tidur
Berbaring dengan perut penuh dapat menyebabkan isi perut menekan katup LES, meningkatkan peluang terjadinya refluks makanan ke kerongkongan.
10.    Pakaian Terlalu Ketat
Pakaian yang memeluk terlalu ketat di sekitar perut akan menekan perut, sehingga makanan akan terdorong naik mendorong katup LES. Pakaian yang dapat menimbulkan masalah semacam ini antara lain korset dan mengencangkan ikat pinggang terlalu ketat.


TANDA DAN GEJALA PENYAKIT MAAG
Walaupun banyak kondisi yang dapat menyebabkan gastritis, gejala dan tanda-tanda penyakit ini sama antara satu dengan yang lainnya. Gejala-gejala tersebut antara lain:
1.      Perih atau sakit seperti terbakar pada perut bagian atas yang dapat menjadi lebih baik atau lebih buruk ketika makan
2.      Mual
3.      Muntah
4.      Kehilangan selera
5.      Kembung
6.      Terasa penuh pada perut bagian atas setelah makan
7.      Kehilangan berat badan
8.      Sakit saat buang air besar
9.      Sering merasa lapar
10.   Perut kembung

Pada kasus akut, gejala yang sering muncul biasanya adalah nyeri di ulu hati, mual, muntah, tidak nafsu makan, kembung, penurunan berat badan, perih atau sakit seperti terbakar pada perut bagian atas yang dapat menjadi lebih baik atau lebih buruk ketika makan. Sedangkan yang kronis biasanya tanpa gejala kalaupun ada hanya sakit yang ringan pada perut bagian atas dan terasa penuh atau kehilangan selera.
Gastritis yang terjadi tiba-tiba (akut) biasanya mempunyai gejala mual dan sakit pada perut bagian atas. Sedangkan gastritis kronis yang berkembang secara bertahap biasanya mempunyai gejala seperti sakit yang ringan pada perut bagian atas dan terasa penuh atau kehilangan selera. Bagi sebagian orang, gastritis kronis tidak menyebabkan apapun.
Kadang, gastritis dapat menyebabkan pendarahan pada lambung, tapi hal ini jarang menjadi parah kecuali bila pada saat yang sama juga terjadi borok pada lambung. Pendarahan pada lambung dapat menyebabkan muntah darah atau terdapat darah pada feces dan memerlukan perawatan segera.
Karena gastritis merupakan salah satu dari sekian banyak penyakit pencernaan dengan gejala-gejala yang mirip antara satu dengan yang lainnya, menyebabkan penyakit ini mudah dianggap sebagai penyakit lainnya seperti:
  1. Gastroenteritis. Juga disebut sebagai flu perut (stomach flu), yang biasanya terjadi akibat infeksi virus pada usus. Gejalanya meliputi diare, kram perut dan mual atau muntah, juga ketidaksanggupan untuk mencerna. Gejala dari gastroenteritis sering hilang dalam satu atau dua hari sedangkan untuk gastritis dapat terjadi terus menerus.
  2. Heartburn. Rasa sakit seperti terbakar yang terasa di belakang tulang dada ini biasanya terjadi setelah makan. Hal ini terjadi karena asam lambung naik dan masuk ke dalam esophagus (saluran yang menghubungkan antara tenggorokan dan perut). Heartburn dapat juga menyebabkan rasa asam pada mulut dan terasa sensasi makanan yang sebagian sudah dicerna kembali ke mulut.
  3. Stomach ulcers. Jika rasa perih dan panas dalam perut terjadi terus menerus dan parah, maka hal itu kemungkinan disebabkan karena adanya borok dalam lambung. Stomach (peptic) ulcer atau borok lambung adalah luka terbuka yang terjadi dalam lambung. Gejala yang paling umum adalah rasa sakit yang menjadi semakin parah ketika malam hari atau lambung sedang kosong. Gastritis dan stomach ulcers mempunyai beberapa penyebab yang sama, terutama infeksi H.pylori. Penyakit ini dapat mengakibatkan terjadinya gastritis dan begitu juga sebaliknya.
  4. Nonulcer dyspepsia. Merupakan kelainan fungsional yang tidak terkait pada penyakit tertentu. Penyebab pasti keadaan ini tidak diketahui, tetapi stress dan terlalu banyak mengkonsumsi gorengan, makanan pedas atau makanan berlemak diduga dapat mengakibatkan keadaan ini. Gejalanya adalah sakit pada perut atas, kembung dan mual.


PENGOBATAN
Maag bisa disembuhkan tetapi tidak bisa sembuh total, maag adalah penyakit yang dapat kambuh apabila si penderita tidak makan teratur, terlalu banyak makan, atau sebab lain. Biasanya untuk meredakan atau menyembuhkannya penderita harus meminum obat jika diperlukan. Tetapi maag dapat di cegah, yaitu dengan cara makan teratur, makan secukupnya, cuci tangan sebelum makan, dan jangan jajan sembarangan .
Pengobatan Gastritis tergantung penyebabnya. Pada banyak kasus, pengurangan dari asam lambung dengan bantuan obat sudah cukup bermanfaat. Antibiotik hanya digunakan bila ada indikasi infeksi bakteri. Penggunaan dari obat-obatan yang mengiritasi lambung juga harus dihentikan. Pengobatan lain juga diperlukan bila timbul komplikasi atau akibat lain dari gastritis.

KATEGORI OBAT PADA GASTRITIS
1.        Antasid : menetralisir asam lambung dan menghilangkan nyeri.
2.        Acid blocker : membantu mengurangi jumlah asam lambung yang diproduksi, misal Ranitidin.
3.        Proton pump inhibitor : menghentikan produksi asam lambung, misal Omeprazole.
4.        Cytoprotective agent : melindungi jaringan mukosa lambung dan usus halus, misal Sukralfat.
5.        Antibiotik : menghancurkan bakteri, misal Amoksisilin, Metronidazol.


PENCEGAHAN PENYAKIT MAAG
Hingga saat ini belum ada cara yang mudah untuk hidup sehat terbebas dari sakit maag selain memperbaiki pola hidup dan pola makan.
Berikut beberapa saran:
  1. Atur pola makan yang baik dan teratur (Hindari makanan berlemak dan berminyak, banyak makan makanan berserat)
  2. Hindari minuman yang mengandung alkohol
  3. Berolahraga secara teratur
  4. Berhenti merokok
  5. Hindari penggunaan obat-obatan terutama yang mengiritasi lambung (Aspirin)
  6. Kurangi stress karena stress dapat memicu pengeluaran asam lambung
  7. Usahakan makan secara teratur setiap hari. Ini penting agar lambung bisa mengenali waktu makan. Sehingga produksi asam lambung akan terkontrol.
  8. Sebaiknya mengurangi mengonsumsi jenis makanan yang asam dan pedas. Sebab makanan jenis ini akan merangsang asam lambung
  9. Usahakan jangan langsung tidur setelah makan. Sebab hal ini akan memicu munculnya gejala refluks, yaitu naiknya isi lambung ke kerongkongan.
 Penyakit mag sebenarnya tidak perlu terjadi manakala kita bisa mengenalinya dengan baik, khususnya penyebabnya. Karena itu, pencegahan terhadap penyakit ini sebenarnya bisa dilakukan sedini mungkin.

PERSYARATAN AIR MINUM

PERSYARATAN FISIKA
Air minum harus memenuhi standar uji fisik (fisika), antara lain derajat kekeruhan, bau, rasa, jumlah zat padat terlarut, suhu, dan warnanya. Syarat fisik air yang layak minum sebagai berikut :

Kekeruhan
Kualitas air yang baik adalah jernih (bening) dan tidak keruh. Batas maksimal kekeruhan air layak minum menurut PERMENKES RI Nomor 416 Tahun 1990 adalah 5 skala NTU. Kekeruhan air disebabkan oleh partikel-partikel yang tersuspensi di dalam air yang menyebabkan air terlihat keruh, kotor, bahkan berlumpur. Bahanbahan yang menyebabkan air keruh antara lain tanah liat, pasir dan lumpur. Air keruh bukan berarti tidak dapat diminum atau berbahaya bagi
kesehatan. Namun, dari segi estetika, air keruh tidak layak atau tidak wajar untuk diminum.

Tidak Berbau dan Rasanya Tawar
Air yang kualitasnya baik adalah tidak berbau dan memiliki rasa tawar. Bau dan rasa air merupakan dua hal yang mempengaruhi kualitas air. Bau dan rasa dapat dirasakan langsung oleh indra penciuman dan pengecap. Biasanya, bau dan rasa saling berhubungan. Air yang berbau busuk memiliki rasa kurang (tidak) enak. Dilihat dari segi estetika, air berbau busuk tidak layak dikonsumsi. Bau busuk merupakan sebuah indikasi bahwa telah atau sedang terjadi proses pembusukan (dekomposisi) bahan-bahan organic oleh mikroorganisme di dalam air. Selain itu, bau dan rasa dapat disebabkan oleh senyawa fenol yang terdapat di dalam air.

Suhu Normal
Air yang baik mempunyai temperatur normal, 8º dari suhu kamar (27ºC). Suhu air yang melebihi batas normal menunjukkan indikasi terdapat bahan kimia yang terlarut dalam jumlah yang cukup besar (misalnya, fenol atau belerang) atau sedang terjadi proses dekomposisi bahan organic oleh mikroorganisme. Jadi, apabila kondisi air seperti itu sebaiknya tidak diminum.

Warna
Warna pada air disebabkan oleh adanya bahan kimia atau mikroorganik (plankton) yang terlarut di dalam air. Warna yang disebabkan bahan-bahan kimia disebut apparent color yang berbahaya bagi tubuh manusia. Warna yang disebabkan oleh mikroorganisme disebut true color yang tidak berbahaya bagi kesehatan. Air yang layak dikonsumsi harus jernih dan tidak berwarna. PERMENKES RI Nomor 416 Tahun 1990 menyatakan bahwa batas maksimal warna air yang layak minum adalah 15 skala TCU.

PERSYARATAN KIMIA
Standar baku kimia air layak minum meliputi batasan derajat keasaman, tingkat kesadahan, dan kandungan bahan kimia organik maupun anorganik pada air. Persyaratan kimia sebgai batasan air layak minum sebagai berikut:

Derajat Keasaman (pH)
pH menunjukkan derajat keasaman suatu larutan. Air yang baik adalah air yang bersifat netral (PH = 7). Air dengan pH kurang dari 7 dikatakan air bersifat asam, sedangkan air dengan pH di atas 7 bersifat basa. Menurut PERMENKES RI Nomor 416 Tahun 1990, batas pH minimum dan maksimum air layak minum berkisar 6,5-8,5. Khusus untuk air hujan, pH minimumnya adalah 5,5. Tinggi rendahnya pH air dapat mempengaruhi rasa air. Maksudnya, air dengan pH kurang dari 7 akan terasa asam di lidah dan terasa pahit apabila pH melebihi 7.

Kandungan Bahan Kimia Organik
Air yang baik memiliki kandungan bahan kimia organik dalam jumlah yang tidak melebihi batas yang ditetapkan. Dalam jumlah tertentu, tubuh membutuhkan air yang mengandung bahan kimia organik. Namun, apabila jumlah bahan kimia organik yang terkandung melebihi batas dapat menimbulkan gangguan pada tubuh. Hal itu terjadi karena bahan kimia organik yang melebihi batas ambang dapat terurai jadi racun berbahaya. Bahan kimia organik tersebut antara lain NH4,
H2S, SO4 2-, dan NO3.

Kandungan Bahan Kimia Anorganik
Kandungan bahan kimia anorganik pada air layak minum tidak melebihi jumlah yang telah ditentukan. Bahan-bahan kimia yang termasuk bahan kimia anorganik antara lain garam dan ionion logam (Fe, Al, Cr, Mg, Ca, Cl, K, Pb, Hg, Zn).

  Tingkat Kesadahan
Kesadahan air disebabkan adanya kation (ion positif) logam dengan valensi dua, seperti Ca2+, Mn2+, Sr2+, Fe2+, dan Mg2+. Secara umum, kation yang sering menyebabkan air sadah adalah kation Ca2+ dan Mg2+. Kation ini dapat membentuk kerak apabila bereaksi dengan air sabun. Sebenarnya, tidak ada pengaruh derajat kesadahan bagi kesehatan tubuh. Namun, kesadahan air dapat menyebabkan sabun atau deterjen tidak bekerja dengan baik (tidak berbusa). Berdasarkan PERMENKES RI Nomor 416 Tahun 1990, derajat kesadahan (CaCO3) maksimum air yang layak minum adalah 500 mg per liter.


PERSYARATAN BIOLOGI
Bahan baku air minum harus memenuhi beberapa syarat biologi sebagai berikut :

Tidak Mengandung Organisme Patogen
Organisme patogen berbahaya bagi kesehatan manusia. Beberapa mikroorganisme
patogen yang terdapat pada air berasal dari golongan bakteri, protozoa, dan virus penyebab penyakit.
§  Bakteri Salmonella typhi, Sighella dysentia, Salmonella paratyphi, dan Leptospira.
§  Golongan protozoa seperti Entoniseba histolyca dan Amebic dysentry.
§  Virus Infectus hepatitis merupakan penyebab hepatitis.

  
Tidak Mengandung Mikroorganisme
Nonpatogen
Mikroorganisme nonpatogen merupakan jenis mikroorganisme yang tidak berbahaya bagi kesehatan tubuh. Namun, dapat menimbulkan bau dan rasa yang tidak enak, lendir dan kerak pada pipa. Beberapa mikroorganisme nonpatogen yang berada di dalam air sebagai berikut:
§  Beberapa jenis bakteri, antara lain Actinomycetes (Moldlikose bacteria), Bakteri coli (Coliform bacteria), Fecal streptococci, dan Bakteri Besi (Iron Bacteria).
§  Sejenis ganggang atau Algae yang hidup di air kotor menimbulkan bau dan rasa tidak enak pada air.
§   Cacing yang hidup bebas di dalam air (free living worms).

Kebisingan


KEBISINGAN


A.  BUNYI

Definisi
Ø  Suma’mur, bunyi adalah Rangsangan yang diterima oleh telinga karena getaran media elastis.
Ø  Bruel & Kjaer, bunyi adalah setiap perubahan tekanan (dalam udara,air,media lain) yang ditangkap oleh telinga manusia.
Ø  Ganong, bunyi adalah sensasi yang dihasilkan apabila getaran longitudinal molekul- molekul dari lingkungan luar mengenai membran Tympani.

Sifat dari bunyi: bunyi tidak dapat merambat diruang hampa karena tidak adanya media yang mengalami perubahan tekanan.
Syarat terjadinya bunyi :
  1. Harus adanya sumber bunyi
  2. Media
  3. Adanya penerima atau reserver.
Frekuensi bunyi :
  1. Infrasonik : gelombang bunyi dengan frekuenzi < 20 Hz
Frekuensi ini tidak dapat didengar telinga manusia tapi dapat dirasakan getarannya. Seperti getaran : gempa bumi, guntur, gunung berapi.
  1. Audiosonik : gelombang bunyi dengan frekuenzi 20 Hz – 20.000 Hz
Rentang nilai frekuenzi ini yang dapat didengar oleh telinga manusia.
Sedangkan frekuenzi yang baik untuk melaksanakan percakapan yaitu antara 250 Hz – 3000 Hz. Sedangkan frekuenzi yang paling peka ditangkap oleh indra pendengaran adalah 4000 Hz.
  1. Ultrasonik : gelombang bunyi dengan frekuenzi diatas 20.000 Hz. Gelombang bunyi pada frekuensi ini tidak dapat didengar oleh telinga manusia.



B.  KEBISINGAN

Definisi :
Ø  Pramudianto : suara yang tidak dikhendaki yang dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, derajat kesehatan, kesenangan, aktivitas, umur dll.
Ø  Denis : suara yang timbul dari getaran yang tidak beraturan.
Ø  Sponer : suara yang tidak mengandung kualitas musik.
Ø  Hiersen & Ward : suara yang kompleks, tidak dapat diikuti atau diprodusir dalam waktu tertentu.
Ø  Burn & Litter : suara yang tidak dikehendaki oleh yang mendengar.
Ø  Wall : suara yang mengganggu.
Ø  Kepmenaker No. 51 / Men / 1999 : semua suara yang tidak dikehendaki yang berumber dari alat – alat proses produksi Dan alat –alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran.
Ø  Menurut Ilmu Fisika : bunyi yang tidak dikehendaki yang merupakan aktivitas alam (bicara, pidato) dan buatan manusia (bunyi mesin).
Ø  KepMen LH No.48 Tahun 1996
                        Kebisingan yaitu bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan.


      Pembagian Kebisingan
      Kebisingan dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu :
a)      Berdasarkan Frekuensi, tingkat tekanan bunyi, tingkat bunyi, dan tenaga bunyi maka bising dapat dibagi dalam 3 kategori :
1.      Audible Noise (bising pendengaran)
Bising yang disebabkan oleh frekuensi bunyi antara 31,5 – 8000 Hz.
2.      Occupational Noise (bising yang berhubungan dengan pekerjaan)
Bising ini disebabkan oleh bunyi mesin ditempat kerja, bising dari mesin ketik.
3.      Impuls Noise (Impact Noise =  bising impulsif)
      Bising yang terjadi akibat adanya bunyi yang menyentak, misalnya : pukulan taku, ledakan meriam dan tembakan bedil.
b)      Berdasarkan waktu terjadinya, maka bising dibagi dalam beberapa jenis :
1.      Bising kontinyu dengan spectrum luas, misalnya bising karena mesin, kipas angin. Spectrum sempit, misalnya : bunyi gergaji, penutup gas. Bising terputus–putus atau Intermitten misalnya : lalu lintas, bunyi pesawat terbang di udara.
2.      Bising sehari penuh (full time noise) dan bising setengah hari (part time noise).
3.      Bising terus menerus  steady noise) Dan bising impulsive (impuls noise) ataupun bising sesaat (letupan).
c)      Berdasarkan skala Intensitas, maka tingkat kebisingan sangat tenang, tenang, sedang, kuat, sangat hiruk pikuk, Dan menulikan.
1.      Menulikan, 100  dB – 120 dB contohnya : halilintar, meriam, mesin uap.
2.      Sangat hiruk pikuk, 80 dB – 100 dB contohnya : jalan hiruk pikuk, pabrik, peluit polisi.
3.      kuat, 60 dB – 80 dB contohnya :kantor gaduh, jalan pada umumnya, radio, perusahaan.
4.      Sedang, 40 dB – 60 dB contohnya : rumah gaduh, kantor umumnya, percakapan kuat, radio perlahan.
5.      Tenang, 20 dB – 40 dB contohnya : rumah tenang, kantor perorangan, auditorium, percakapan.
6.      Sangat tenang, 0 dB – 20 dB contohnya : bunyi daun, berbisik.

Tipe – tipe kebisingan
 Kategori kebisingan lingkungan dapat dibagi menjadi 4,yaitu :
1.      Jumlah kebisingan : semua kebisingan disuatu tempat tertentu Dan suatu waktu tertentu.
2.      Kebisingan spesifik : kebisingan diantara jumlah kebisingan yang dapat dengan jelas dibedakan untuk alasan – alasan akustik. Seringkali sumber kebisingan dapat diidentifikasikan.
3.      Kebisingan residual : kebisingan yang tertinggal sesudah penghapusan seluruh kebisingan spesidik dari jumlah kebisingan di suatu tempat tertentu Dan sewaktu – waktu tertentu.
4.      Kebisingan latar belakang ; semua kebisingan lainnya ketika memusatkan perhatian pada suatu kebisingan tertentu.

Pengaruh Kebisingan Terhadap Kesehatan
Kebisingan dapat menyebabkan :  rusaknya indra pendengaran. Kerusakan atau gangguan system pendengaran akibat kebisingan adalah :
1.      Hilangnya pendengaran sementara atau temporer, dapat pulih kembali apabila bising tersebut dapat dihindarkan.
2.      Orang menjadi kebal terhadap bising.
3.      Telinga berdengung.
4.      Hilang pendengaran atau Tuli permanent Dan tidak pulih kembali, biasanya dimulai pada frekuensi 4000 Hz.


Jenis akibat kebisingan
1.      Akibat secara lahiriah :
-    Kehilangan pendengaran : perubahan ambang batas sementara akibat kebisingan, perubahan ambang batas permanent akibat kebisingan.
-    Akibat fisiologis : rasa tidak nyaman atau stress meningkat, tekanan darah meningkat, sakit kepala.
2.      Akibat psikologis :
-    Gangguan emosional : kejengkelan, kebingungan.
-    Gangguan gaya hidup : gangguan tidur atau istirahat, kurang konsentrasi, waktu kerja, membaca dsb.
-    Gangguan pendengaran : menghalangi kemampuan mendengarkan TV, radio, percakapan, telepon dsb.

Efek – efek kebisingan
1.      Terhadap telinga (auditory effect) ada 3, yaitu :
a. Trauma akustik : hilangnya pendengaran karena pengaruh expose tunggal atau beberapa expose dari kebisingan dengan intensitas sangat tinggi dalam waktu singkat (contoh : ledakan).
b.Temporary Threshold Shift ( ketulian sementara )
c. PTS (Permanent Threshold Shift) atau ketulian permanen : hilangnya pendengaran karena kerusakan saraf sensor neural akibat dari pemaparan kebisingan dengan intensitas tinggi dalam waktu yang lama. Bersifat Irreversible ( tidak dapat dipulihkan kembali).
2.      Non Audiotore Effect
a. Nuisance effect, contohnya : mudah tersinggung, sukar tidur, gangguan konsentrasi dan kelelahan.
b.Interference with Communication (gangguan komunikasi) seperti : kesalahan pengertian, perintah akibatnya bisa terjadi kecelakaan kerja.
c. Extra Auditory Effect, contohnya : mual (nusea), lemah, pusing, tekanan darah tinggi.
3.      Efek kebisingan terhadap Daya Kerja
a. Gangguan
Pada umumnnya kebisingan bernada tinggi sangat mengganggu lebih-lebih yang terputus atau yang datangnya secara tiba-tiba Dan tak terduga.
b.Komunikasi dengan pembicaraan
Resiko potensial kepada pendengaran terjadi bila komunikasi pembicaraan harus dijalankan dengan berteriak,sehingga bisa menyebabkan terganggunya pekerjaaan ataupun kesalahan.
c. Kriteria kantor
Kebutuhan pembicaraan baik langsung atau lewat telepon adalah sangat penting di kantor Dan ruang siding,Dan dalam hal ini telah ditemukan bahwa tingkat gangguan pembicaraan saja tidak selalu memadai sebagai pedoman untuk menentukan tepat tidaknya tingkat kegaduhan.
d.                  Efek pada pekerjaan
Tenaga kerja yang melakukan pengamatan Dan pengawasan terhadap satu proses produk atau hasil dapat membuat kesalahan-kealahan akibat dari terganggunya konsentrasi. Kebisingan ini juga dapat membuat meningkatnya kelelahan.
e. Reaksi masyarakat
Pengaruhnya akan besar bila kebisingan akibat suatu proses produksi demikian hebatnya,sehingga masyarakat sekitar protes agar kegiatan tersebut dihentikan.
Intensitas kebisingan dari perusahaan ke masyarakat harus ditinjau dari berbagai factor:
-    perbandingan kebisingan akibat perusahaan terhadap kebisingan yang semula  ada di masyarakat bersangkutan,dengan penyesuain-penyesuaian atas dasar jenis instalasi penyebab kebisingan.
-    Keadan masyarakat (kota atau desa).
-    Waktu terjadinya kebisingan (siang atau malam).

4.      Terhadap tidur
a.       rata-rata waktu tidur berkurang dari normal
b.      Dalamnya tidur berkurang (tingkat kepulasan / nyenyaknya tidur berkurang ).
c.       Waktu terjaga tinggi (tidak dapat tidur)
d.      Waktu tidur memanjang.
e.       Reaksi terbangun tinggi.
f.       Tidak bisa mengatur waktu terjaga.


Pengendalian Kebisingan
Kebisingan dapat dikendalikan dengan:
a.       pengurangan kebisingan pada sumbernya, missal: dengan menempatkan peredam pada sumber getaran, tetapi pada umumnya dilakukan dengan penelitian Dan perencanan mesin baru.
b.      Penempatan penghalang pada jalan transmisi
Bahan-bahan penutup harus dibuat cukup berat Dan lapisan dalam terbuat dari bahan yang menyerap sinar, agar tidak terjadi getaran yang hebat.
c.       proteksi dengan sumbat atau tutup telinga. Tutup telinga lebih efektif dari pada penyumbat telinga. Alat ini dapat mengurangi intensitas kebisingan sekitar 20-25 dB tetapi penggunaan tidak disenangi oleh pekerja.

Pencegahan Ketulian dari Kebisingan

Ø  Prinsip pencegahan ketulian dari kebisingan adalah menjauhi dari sumber bising, hal ini dapat dilakukan dengan cara :
1.      Mesin atau alat-alat yang menghasilkan bising diberi pelumas.
2.      Membuat tembok pemisah antar bising dengan tempat kerja.
3.      Para pekerja diharapkan memakai pelindung telinga seperti ear muff (penutup telinga), ear plug (penyumbat telinga), woll katun atau woll sintesis.

Nilai Ambang Batas
Menurut Kepmenaker/Men/1999, standar faktor tempat kerja yang dapat diterima tenaga kerja, tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak lebih dari 8 jam/hari Dan 40 jam/minggu.
Kebisingan yang meampaui NAB setiap kenaikan 3 dB waktu berkurang separuhnya.
Contoh:
88 dB panjangnya 4 jam dsb.
Dikatakan telah mengalami gangguan pendengaran apabila haasil pengukuran audiometeri diatas 25 dB.
Tabel berikut ini merupakan peraturan pemerintah Indonesia mengenai kebisingan tercantum dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor Kep-51/MEN/1999 dan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup no.48 Tahun 1996.
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor
Kep-51/MEN/1999 tentang Batas Kebisingan Maksimum dalam Area Kerja

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup no.48 Tahun
1996 tentang Batas Kebisingan Maksimum pada Berbagai Area Kota
Durasi kontak dalam sehari
Batas kebisingan maksimum

Alokasi area
Batas kebisingan maksimum
8 jam
85 dBA

Kawasan perumahan
55 dBA
4 jam
88 dBA

Kawasan jasa dan perdagangan
70 dBA
2 jam
91 dBA

Kawasan bisnis dan perkantoran
65 dBA
30 menit
97 dBA

Lahan hijau terbuka
50 dBA
7.5 menit
103 dBA

Kawasan industri
70 dBA
3.75 menit
106 dBA

Kawasan umum dan pemerintahan
60 dBA
14.06 detik
118 dBA

Kawasan rekreasional
70 dBA
0.88 detik
130 dBA

Terminal kereta api
60 dBA
0.11 detik
139 dBA

Pelabuhan laut
70 dBA



Rumah sakit dan sekitarnya
55 dBA



Sekolah dan sekitarnya
55 dBA



Rumah ibadah
55 dBA
Keterangan: Kontak dengan kebisingan dengan level melebihi 140 dBA tidak diperbolehkan pada kondisi apapun karena kebisingan di atas level tersebut berbahaya dan dapat menimbulkan rasa sakit di bagian telinga.
 Gangguan pendengaran : perubahan daya dengar seseorang dari tahap permukaan sampai ketulian.
20-40 dB : Ringan.
40-55 dB : Sedang.
55-70 dB : Berat.
70-90 dB : Sangt Berat.
Diatas 90 dB : Tuli Total.

Peralatan Dan Metodologi Dalam Mendeteksi Bising
Peralatan dan metodologi yang digunakan dalam menentukan tingkat kebisingan sangt erat kaitannya, untuk mencapaitujuan Dan hasil yang diharapkan perlu menetahui perlatan yang berkaitan dalam menentukan kebisingan.
Ø  Peralatan.Alat yang digunakan untuk mengukur tingkat kebisingan             : Sound Level Meter. Untuk mengukur ambang batas pendengaran            : Audiometer.